Tugas UAS kelompok 8 tentang antara profesionalisme, tuntuan kebutuhan hidup, dan persepsi kesejahteraan pegawai

TUGAS UAS
ANTARA PROFESIONALISME, TUNTUTAN KEBUTUHAN HIDUP, DAN PERSEPSI KESEJAHTERAAN PEGAWAI
DOSEN PENGAMPU Dr. MUHAMAD SUHARDI



Disusun oleh : kel 8
NAMA : LILIS FERAWATI    17131017
NAMA : LALU WAHYU SATRIA NOPANDI   17131027



FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
2019/2020
                                  Antara Profesionalisme
Profesionalisme ialah sifat-sifat kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain dilakukan oleh seorang professional. Profesionalisme berasal dari profesi yang bermakna berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Profesionalisme adalah tingkah laku, kualitas dari seseorang yang professional. Seseorang yang memiliki jiwa profesiona senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja yang professional.
Cirri-ciri profesionalisme diantaranya :
Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Yang dimaksud piawai ideal adalah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagi rujukan.
Meningkatkan dan memelihara imej profesi
Profesionalisme yang tinggi ditunjukan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudannya dilakukan melalui berbagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa,sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
 Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan professional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya.
Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesi
Profesionalisme ditandai dengan kualitas rasa bangga akan profesi yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesinya.
                                 Tuntutan kebutuhan hidup
Tuntutan kebutuhan hidup adalah tuntutan dalam diri manusia yang harus terpenuhi demi kelangsungan hidupnya. Apabila tuntutan itu tidak terpenuhi, maka sangat mungkin kelangsungan hidup manusia akan terganggu. Tujuan dan nilai hidup sangatlah penting. Orang-orang yang hidup dengan tujuan dan nilai hidup yang baik akan membuatnya produktif. Karna manusia memiliki kebutuhan hidup maka manusia harus bekerja. Bagi mereka yang memiliki rezeki melimpah, uang didapat dengan sangat mudah, mungkin memenui gaya hidup tidak menjadi sesuatu yang perlu dipermasalahkan lagi. Namun, bagi mereka yang hidup pas-pasan tentunya terlalu mengikuti trend dalam memenuhi gaya hidup akan menjadikan mereka rugi, dengan begitu untuk mendapatkan penghasilan agar memenuhi kebutuhan hidupnya manusia harus bererja. Bahkan terkadang krena begitu banyaknya kebutuhan hidup, kita menjadi lupa akan diri sendiri apalagi yang sudah memiliki tanggung jawab atau berkeluarga. Bekerja bukan hanya soal gaji tapi kepuasan dan kebahagiaan ketika melakukan pekerjaan tersebut. Apalagi kita memiliki keahlian dalam pekerjaan tersebu.  Begitulah kehidupan, terutama kehidupan moderen, keinginan telah menjadi kebutuhan utama. Seolah-olah keinginan itu menjadi kehidupan yang harus dipenuhi.
Dengan kemampuan kita dalam memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup manusia terus berlanjut, dan dengan terpenuhinya semua yang  kebutuhan manusia, akan menjadikan kelangsungan hidup manusia yang sejahtera. Kebutuhan mencerminkan adanya perasaan kekurangan dalam diri manusia yang ingin dipuaskan. Orang membutuhkan sesuatu karena tanpa sesuatu itu ia merasa dirinya memiliki kekurangan. Yang lapar ingin makan. Yang haus ingin minum dan yang sakit ingin sembuh serta yang bodoh ingin menjadi pintar. Kebutuhan mencerminkan adanya perasaan kekurangan yang ingin dipenuhi dalam diri manusia.


Kebutuhan manusia terus meningkat dan berubah karena disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
Sifat Alami Manusia.
Tingkat pendapatan.
Tingkat pendidikan.
Kemajuan Teknologi Informasi
Agama dan Kepercayaan.
Jumlah Penduduk.
Iklan atau promosi produk.
Macam-Macam Kebutuhan Berdasarkan Kegunaan diantaranya :
Kebutuhan Primer : Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama untuk dipenuhi yakni makanan, pakaian dan perumahan.  Contohnya : Baju , Makanan, tempat tinggal atau rumah.
Kebutuhan Sekunder : Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan agar kehidupan manusia dapat berjalan baik. Contohnya : peralatan rumah tangga seperti tempat tidur, meja, kursi, radio, buku alat tulis dan komputer serta masih banyak lagi
Kebutuhan Tersier: Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bertuju kepada kebutuhan mewah. Kebutuhan dapat terjadi jika kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi. Contohnya : Mobil ferrari, berwisata ke luar negeri, kapal pesiar, apartemen, pesawat pribadi, pulau pribadi, helikopter pribadi.
Persepsi kesejahteraan pegawai
Persepsi kesejahteraan pegawai adalah suatu pandangan, pengamatan terhadap pemenuhan kebutuhan karyawan oleh perusahaan yang bersifat jasmani dan rohani yang bertujuan untuk mempertinggi produktivitas kerja. Kepuasan  kerja  berarti  sikap  dan  perasaan  yang  positif,  yang  dimiliki seseorang  terhadap  pekerjaannya sebagai hasil penilaian terhadap  pekerjaan. Kepuasan kerja menjadi penting dalam sebuah organisasi karena kepuasan kerja memberikan dampak positif terhadap efektifitas organisasi. Kepuasan kerja mencegah munculnya perilaku menyimpang di tempat kerja seperti pembentukan serikat pekerja, pergaulan tidak pantas, dan kelambanan. Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa lengkap materi (gaji, tunjangan) dan non materi (berupa kepuasan hasil kerja dan penghargaan) yang diberikan oleh pihak perusahaan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktifitasnya meningkat
Faktor-faktor  kesejahteraan karyawan dapat dilihat dari 3 hal yaitu :
Faktor ekonomi antara lain uang pensiun, uang makan, uang  transport, tunjangan hari  raya, bonus, uang duka, pakaian dinas, dan uang pengobatan.
Faktor fasilitas yaitu tempat ibadah, kafetaria, olahraga, kesenian, pendidikan, cuti, koperasi, dan ijin.
Faktor pelayanan meliputi kesehatan, mobil jemputan, penitipan bayi, bantuan hukum, penasehat keuangan, asuransi, dan kredit rumah.
          KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa Profesionalisme adalah tingkah laku, kualitas dari seseorang yang professional. Seseorang yang memiliki jiwa profesiona senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja yang professional karna  kepuasan  kerja  berarti  sikap  dan  perasaan  yang  positif,  yang  dimiliki seseorang  terhadap  pekerjaannya sebagai hasil penilaian terhadap  pekerjaan. sehingga apa bila seseorang memiliki kebutuhan maka mereka harus bekerja dengan sungguh-sungguh. Kebutuhan mencerminkan adanya perasaan kekurangan dalam diri manusia yang ingin dipuaskan. Orang membutuhkan sesuatu karena tanpa sesuatu itu ia merasa dirinya memiliki kekurangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis mengenai aspek pendidikan tentang permasalahan anak usia dini

Tuas UAS kelompok manajemen rencana diklat